Assalamualaikum..
Kali
ini, aku mau ngebahas tentang khasiat tumbuhan habbatussauda yang katanya bisa
mencegah macem – macem penyakit, eh tapi bukan katanya lagi sih, soalnya hal
ini udah di sebutin di beberapa hadis, dan udah dibuktiin di beberapa
penelitian yang dilakuin di eropa, langsung aja yak..
Hadist
– Hadist tentang Habbatussauda
1.
Dalam Ash-Shohihain
diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah
SAW bersabda:“Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ ,
karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan
saam artinya kematian.”
2.
Imam Bukhori juga meriwayatkan
hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda;
” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini merupakan obat bagi setiap penyakit,
kecuali saam. Aku bertanya, “Apakah saam itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”
3.
Dalam riwayat Muslim:“Tidak ada suatu penyakit, kecuali penyembuhannya ada didalam Habbatus
Sauda.”
Apa Itu Habbatus Sauda?
Habatussauda merupakan tanaman yang tumbuh liar pada setiap musim di utara
Afrika, Asia dan Jazirah Arab.
Nama ilmiahnya adalah Nigella sativa. Berbatang pendek, tingginya 50 cm.
Tanaman ini masih satu famili dengan Adas dan Anise, sehingga terkadang dikira
salah satu jenis tumbuhan adas. Buahnya berbentuk mirip kapsul, di dalamnya
terdapat benih berwarna putih dengan bentuk segi empat. Warnanya bakal cepat berubah jadi
hitam saat terkena udara.
Lebih dari
150 penelitian yang dilakukan di eropa yang membuktikan banyaknya khasiat dari
tumbuhan ini, seperti yang dikatakan Rasulullah.
Cara Kerja Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam)
Habatussauda mengandung aneka vitamin, mineral, protein nabati, juga asam
lemak tak jenuh. Habbatussauda juga mengandung asam lemak esensial yang penting
bagi kesehatan kulit, rambut, selaput lendir, pengendalian tekanan darah,
produksi hormon dalam tubuh, dll.
Selain kandungan bahan-bahan alami tersebut, habatussausa juga mengandung
nigellon, yang termasuk dalam kategori zat anti-oksidan alami, seperti vitamin
C dan A. Habatussauda juga mengandung glutathion yang memeilki peran
fundamental dalam melindungi tubuh dari ancaman radikal bebas. Sejumlah hasil
penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini menyatakan bahwa fungsi protektif
Nigellon mampu melindungi tubuh dari berbagai bahaya zat-zat asing.
Unsur-unsur kimiawi dalam Habbatus Sauda’
100 gr Habbatus Sauda’ mengandung zat-zat sebagai berikut:
1. 13,19 gr air 6. 6, 2 mg niasin
2. 9,17 gr protein 7. 3,6 gr fiber
3. 9, 12 gr lemak 8. 8,7 gr abu
4. 80,10 mg kalsium 9. 463 kalori
5. 20 mg vitamin A
Penggunaan Habbatus Sauda (Jinten Hitam)’
1. Sebagai Sumber Energi. Habbatus Sauda diketahui membantu pemeliharaan
temperatur alamiah tubuh.
2. Melancarkan ASI. Habbatus Sauda’ membantu melancarkan ASI, termasuk sumber
gizi yang penting buat ibu dan anak.
3. Kekebalan (imunitas). Beberapa penelitian baru-baru ini membuktikan efek
Habbatus Sauda dalam meningkatkan sistem kekebalan. Satu hal yang bisa
memperjelas makna sabda Nabi, “menyembuhkan setiap penyakit”.
4. Untuk anak. Habbatus Sauda’ juga mengandung asam arginin, yaitu salah satu
zat asam yang penting dan sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak.
5. Untuk Orang Tua. Habbatus Sauda’ merupakan makanan kesehatan yang penting
dan bermanfaat bagi orang-orang tua, karena mengandung berbagai macam zat gizi.
Khasiat Habbatussauda
Berbagai penelitian telah membukatikan bahwa
tumbuhan ini bisa berperan sebagai berbagai macam obat penyakit, berikut
khasiat habbatussauda :
1.
Potensial untuk Obat ARV
HIV/AIDS
Ekstrak heksan biji jinten hitam (Nigella sativa Lor) potensial
dikembangkan sebagai imunomodulator pada penderita imunodefisiensi seperti
pasien terinfeksi HIV-AIDS yang mengalami penurunan jumlah sel CD4, kata Akrom
M.Kes, dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
“Ekstrak heksan biji jinten hitam (EHBJH) dapat dikembangkan sebagai agen
kemopreventif antikarsinogenesis melalui mekanisme antioksidan sitoprotektif
dan imunomodulator,” katanya dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (4/2/2013).
Menurut dia, efek EHBJH dapat meningkatkan limfosit CD4, CD8, kadar
IFNgamma, dan hematoprotektor. Keberhasilan biji jinten hitam meningkatkan
jumlah sel CD4 dan CD8 serta berdampak pada populasi sel CD4CD25Treg memberikan
harapan pada pasien-pasien HIV-AIDS yang menjalani terapi antiretroviral (ARV)
sebagai terapi ajuvan.
“Meskipun baru skala penelitian laboratorium melalui pemberian ekstrak
heksan biji jinten hitam pada tikus, diketahui timokuinon memiliki efek
kemopreventif antikarsinogenesis pada tikus bahkan mampu menurunkan 81-97
persen tingkat kematian, menghambat kerusakan hepar dan ginjal serta
meningkatkan jumlah lekosit dan hemoglobin,” katanya.
Ia mengatakan, ekstrak heksan biji jinten juga mampu menurunkan 45-50
persen insidensi pembentukan nodul dan menurunkan 70-90 persen pembentukan
adenokarsinoma mamae tikus yang diinduksi dimetilbenz(a)antracene.
Selain itu, aktivitas dan mekanisme imunomodulator antihematoksik ekstrak
heksan biji jinten hitam diketahui mampu meningkatkan jumlah limfosit darah
tepi, meningkatkan jumlah limfosit CD4Th, CD8 dan CD4CD25treg, meningkatkan
berat limpa dan jumlah limfosit serta aktivitas limfosit dalam mensekresi
IFNgamma.
Menurut dia biji jinten hitam secara empirik sudah dipakai sebagai bahan
jamu untuk pengobatan herbal yang mampu mengobati berbagai kelainan di
antaranya sebagai imunomodulator, antivirus, antidiabetes mellitus, antikanker,
antiasma, dan antiepilepsi.
“Kandungan timokuinon, nigelon, dan asam lemak tak jenuh dalam biji jinten
hitam merupakan kandungan yang diduga bersifat antioksidatif, kemopreventif,
dan imunomodulator,” kata Akrom.
Prof. Wadi’ah Shalih Bakr meraih Doktor di bidang Biokimia dari Universitas
di Inggris melalui disertasinya yang berjudul “Klasifikasi dan efek Obat
terhadap Enzim-enzim Idionukleotida Kerongkongan pada Jaringan Payudara.
Di dalam disertasinya, ia mengupas pengaruh ekstrak habbatus sauda’
terhadap enzim-enzim nukleotida dalam jaringan.
Dalam disertasinya, dipaparkan terlebih dahulu beberapa riset yang telah
dilakukan sebelumnya mengenai habbatus sauda’. Ia menyebutkan bahwa ada
sejumlah laporan laboratorium yang menyebutkan efek nyata ekstrak habbatus
sauda’ terhadap pengobatan. Sebagai contoh adalah ketika ekstrak habbatus sauda
diberikan kepada tikus secara oral, maka hal itu berperan melindungi organ hati
dari keracunan yang ditimbulkan oleh enzim D-Glukosa Amyn (El Dakhakhny and
Madi, 1995).
Beberapa riset lain menguatkan bahwa minyak habbatus sauda’ memiliki peran
yang sangat efektif dan baik dalam pengobatan sesak nafas (Gomaa et al,
Chakravarty, 1993). Peneliti, Toppozada dkk, menemukan bahwa minyak
habbatussauda sangat berkhasiat sebagai anti bakteri dan mikro organisme lain.
Zat-zat aktif pada Habbatus Sauda’ juga sukses digunakan untuk mengobati
infeksi telinga dan nyeri-nyeri pada rahang atas.
El-Kadi et al, 1990, membuktikan bahwa salah satu khasiat habbatus sauda’
adalah pengaruhnya dalam memperbaiki perbandingan sel-sel T pembantu terhadap sel-sel
T penekan pada para penderita kelemahan sistem kekebalan, dimana kondisi mereka
membaik, jumlah sel-sel T pembantu meningkat sedangkan jumlah sel-sel T penekan
berkurang.
Berdasarkan uji kimiawi, terbukti bahwa minyak habbatussauda mencegah
terjadinya kanker kulit pada tikus (El-Moufty, 1995).
Kreober 1993, menyatakan bahwa biji dan minyak habbatus sauda mengandung
efek diuretik (melancarkan pembuangan urin). Tahir 1993, menemukan bahwa minyak
atsiri Habbatus Sauda’ mengurangi kontraksi pembuluh darah jantung, serta
berperan mencegah terjadinya ketegangan.
2.
Mencegah Sirosis Hati
Dr. Ghomidi dari Universitas King Faishal di Damam melakukan penelitian
terhadap tikus percobaan untuk mengetahui pengaruh emulsi habbatus sauda’ dalam
melindungi hati dari zat beracun yang disebut carbon
tetrachloride. Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa pemberian emulsi
habbatus sauda’ mampu mengurangi pengaruh racun dari zat carbon tetrachloride
terhadap hati. Penelitian lain dipublikasikan oleh Majalah Phytother Res, 2003,
dimana para peneliti menyatakan bahwa tikus-tikus yang diberi minyak habbatus
sauda’ lebih kecil resikonya terkena kerusakan organ hati ketika diberikan
kepadanya zat-zat beracun seperti carbon tetrachloride.
3.
Mencegah Kanker Hati
Para peneliti di Srilangka telah melakukan penelitian terhadap 60 ekor
tikus yang diberi zat diethyl-nitrosamine yang bisa mengakibatkan terjadinya
serangan kanker. Sebagian dari tikus itu diberi ramuan habbatus sauda’ dan
sebagian lagi diberi ramuan lain. Para peneliti mengamati tikus-tikus ini
selama satu minggu, kemudian mereka meneliti jaringan hati tikus-tikus
tersebut, hasilnya adalah pengaruh kanker jauh lebih rendah pada tikus-tikus
yang diberi habbatus sauda’. Para peneliti tsb. menyimpulkan bahwa habbatus
sauda’ berperan melindungi hati dari pengaruh serangan kanker.
4.
Mencegah Kanker Hati
Dalam majalah Nutr Cancer 2003, peneliti Univ. Thantha Mesir telah
melakukan kajian terhadap 45 ekor tikus yang telah diberi zat kimia yang bisa
menyebabkan terjadinya kanker kolon. 30 ekor tikus diantaranya juga diberi
minyak habbatus sauda’ secara oral. Setelah 14 minggu, para peneliti melihat
tidak adanya perkembangan kanker sama sekali, baik di kolon, hati, maupun
ginjal pada tikus-tikus yang diberi minyak habbatus sauda’. Satu hal yang
mengidentifikasikan bahwa minyak atsiri habbatus sauda’ memiliki kemampuan
untuk mencegah terjadinya kanker kolon.
5.
Mencegah Kanker Payudara
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah Bio Med Sci Instrum,
2003, para peneliti di Missisipi USA menemukan bahwa penggunaan ekstrak
habbatussauda’ sangat efektif untuk menghambat perkembangan sel-sel kanker
payudara.
6.
Menyembuhkan Diabetes Mellitus
Dalam majalah Tohoku J Exp Med, september 2003, para peneliti di Turki
melakukan penelitian terhadap 50 ekor tikus yang dijangkiti penyakit Diabetes
Mellitus dengan diberi zat streptozotocin pada peritoneum. Tikus-tikus itu dibagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi minyak atsiri habbatus sauda’
dalam peritoneum setiap hari selama 30 hari. Sedangkan kelompok kedua diberi
cairan mineral tanpa diberi minyak habbatus sauda’.
Para peneliti mendapati bahwa pemberian minyak habbatus sauda’ pada
tikus-tikus yang terkena diabetes menyebabkan penurunan kadar gula dalam darah
tikus-tikus tersebut, serta peningkatan kadar insulin dalam darah. Selain itu,
juga menyebabkan pertambahan dan peningkatan aktivitas sel-sel beta pada
pankreas yang bertanggungjawab mensekresikan insulin. Satu hal yang
mengindikasikan bahwa habbatus sauda’ bisa membantu mengobati penyakit
diabetes.
7.
Mengobati Alergi
Sebuah penelitian di Jerman yang dipublikasikan Majalah Tohoku J Exp Med,
2003, para peneliti melakukan penelitian terhadap 125 pasien yang terkena
alergi (sinusitis, asma bronkial, dan eksim yang disebabkan oleh alergi. Semua
penderita alergi tersebut diobati dengan minyak habbatus sauda’ dengan dosis
antara 40-80 mg/kg berat badan selama sehari. Hasil penelitian menunjukkan
adanya perbaikan gejala pada setiap penderita asma bronkial, sinusitis, atau
eksim. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa minyak habbatus sauda’ sangat
efektif sebagai suplemen obat untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh
alergi.
8.
Mengobati Asma
Sejak bertahun-tahun, habbatus sauda’ digunakan untuk mengobati batuk dan
asma bronkial. Adakah bukti ilmiah yang menguatkannya?
Para peneliti dari Universitas King Saud, Riyadh, telah melakukan
penelitian tentang pengaruh thymoquinone (yang merupakan zat aktif utama pada
minyak habbatus sauda’) terhadap trachea guinea pig (babi hutan). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa thymoquinone berkhasit melonggarkan otot trachea,
artinya ia melonggarkan trachea dan bronkus. Ini akan membantu pengobatan asma
bronkial.
9.
Melindungi Lambung
Dr. M. El-Dakhakhny dari Univ. Iskandariah Mesir, melakukan kajian pengaruh
habbatus sauda’ dalam melindungi selaput lambung dari pelukaan yang disebabkan
oleh alkohol pada tikus percobaan. Maka, terbukti bahwa minyak habbatus sauda’
berkhasiat sebagai pelindung efektif dari pengaruh yang bisa melukai lambung
yang ditimbulkan oleh alkohol.
10.
Sebagai Antioksidan
Dalam publikasi Majalah J Vet Med Clin Med, 2003, para peneliti mengadakan
penelitian untuk mengetahui pengaruh habbatus sauda’ dalam mencegah oksidasi
pada tikus-tikus percobaan yang diberi zat carbon tetrachloride. Sejumlah tikus
diberi minyak habbatus sauda’ melalui peritoneum. Para peneliti menemukan bahwa
minyak habbatus sauda’ mengurangi kadar oksidasi lemak, serta meningkatkan
aktivitas anti-oksidasi (antioksidan). Telah diketahui antioksidan membantu
melindungi tubuh dari pengaruh radikal bebas yang menyebabkan terjadinya
kerusakan jaringan dan timbulnya beberapa penyakit seperti arterosklerosis,
kanker, pikun dsb. Sebuah penelitian lain yang dipublikasikan dalam majalah
Drug Chem Toxicol, 2003, menegaskan adanya pengaruh anti-oksidasi (antioksidan)
dalam minyak habbatus sauda’.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
Di Maroko, para peneliti melalukan penelitian tentang efek minyak habbatus
sauda’ terhadap kadar kolesterol dan gula dalam darah tikus percobaan.
Tikus-tikus itu diberi 1 mg/kg minyak statis habbatus sauda’ selama 12 minggu.
Pada akhir penelitian, kadar kolesterol turun 15%, lemak trigliserida turun 22
%, gula darah turun 16,5% serta kadar hemoglobin naik 17,5%. Ini
mengindikasikan bahwa minyak habbtus sauda’ efektif menurunkan kadar kolesterol
dan gula darah pada manusia.
11.
Melindungi Jantung dan
Pembuluh Darah
Sudah lumrah diketahui bahwa peningkatan zat homosisitin dalam darah meningkatkan
risiko terjadinya penyakit pembuluh darah jantung, pembuluh darah otak, dan
pembuluh darah periferal. Para ilmuwan menemukan bahwa pemberian asam folat,
vitamin B6 dan vitamin B12 bisa menyebabkan penurunan kadar homosisistin dalam
darah.
Dari sini, para peneliti dari Univ. King Saud-Arab Saudi, melakukan
penelitian guna mengetahui pengaruh habbatus sauda’ terhadap kadar homosisitin
darah. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Int J Cardiol, Januari
2004. Peneliti memberikan zat thymoquinone (zat aktif dalam habbatus sauda’)
kepada sekelompok tikus percobaan (100 mg/kg), dalam 30 menit, selama seminggu.
Para peneliti menemukan bahwa pemberian zat thymoquinone bisa menjadi pencegah
yang efektif terhadap kenaikan homosisitin. Hal ini mengindikasikan bahwa
habbatus sauda’ bisa melindungi jantung dan pembuluh darah.
12.
Penurun Tekanan Darah
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. M. El-Dakhakhny yang diterbitkan
oleh majalah Therapy, th 2000, dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak
habbatus sauda’ (0,6 ml/kg sehari) dalam meluruhkan pembuangan urin dan
menurunkan tekanan darah. Tekanan darah turun 22% pada tikus-tikus yang diobati
dengan ekstrak habbatus sauda’, sedangkan tikus-tikus yang diobati dengan
adalat (obat penurun tekanan darah yang populer) mengakami penurunan hanya 18%.
Pembuangan urin pada tikus-tikus yang diobati habbatus sauda’ juga meningkat.
13.
Mencegah Gagal Ginjal
Para peneliti dari Universitas Al-Azhar melakukan penelitian tentang
pengaruh thymoquinone (zat aktif pada habbatus sauda’) terhadap gagal ginjal
yang sengaja ditimbulkan pada tikus-tikus percobaan melalui zat doxorubicin.
Maka terlihat bahwa thymoquinone menyebabkan berkurangnya pembuangan protein
dan albumin dari urin, dan ia benar-benar berkhasiat mencegah oksidasi serta
memperlambat faktor-faktor negatif yang berpengaruh terhadap ginjal. Ini
mengindikasikan bahwa thymoquinone bisa memiliki peran untuk mencegah
terjadinya gagal ginjal.
14.
Obat Reumatik
Dalaml penelitian yang dipublikasikan majalah Phytother,September 2003,
para peneliti di Universitas Aga Khan Pakistan melontarkan pertanyaan;
“Bagaimana habbatus sauda’ bisa berperan dalam meringankan infeksi sendi
(artritis) pada para penderita reumatik?”.
Satu hal yang sudah lumrah diketahui oleh para dokter adalah ada zat yang
dihasilkan oleh sel-sel makrofag, yang disebut nitric oxide. Para peneliti
menemukan bahwa ekstrak habbatus sauda’ menekan produksi nitric oxide, dimana
hal itu bisa menafsirkan pengaruh habbatus sauda’ dalam meringankan infeksi
sendi.
Dari Universitas Faishol Damam, Dr.Ghamidi mengemukan kajian yang
dipublikasikan di jurnal J.Ethno Pharmacol, 2001, bahwa habbatus sauda’
berkhasiat sebagai obat analgesik dan anti-artritis.
15.
Membunuh Bakteri
Dr. Mursi dari Universitas Kairo melalukan penelitian yang dipublikasikan
tahun 2000 untuk mengetahui pengaruh habbatus sauda’ terhadap bakteri. Ia
meneliti 16 jenis bakteri gram negatif dan 6 jenis bakteri gram positif.
Sebagian dari bakteri-bakteri itu terkena pengaruh dari ekstrak habbatus
sauda’.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Menghambat Perkembangan Jamur
Dalam penelitian yang dipublikasikan majalah Phytother bulan Pebruari 2003,
peneliti dari Universitas Aga Khan Pakistan sengaja menjangkiti tikus-tikus
percobaan dengan jamur candida albicans dan kemudian diobati dengan ekstrak
habbatus sauda’. Para peneliti menemukan bahwa perkembangan jamur tersebut
sangat terhambat.
Subhanallah,, walaupun rasanya aneh, pait, nyereng, dan ada lada-ladanya dikit, tapi
banyak banget ya manfaatnya, dari mulai mengobati alergi, sampai mengobati HIV,
jadi, bagi kalian kalian yang ingin hidup sehat, mulai sekarang harus rutin mengkonsumsi
habbatussauda baik yang direbus, yang berbentuk kapsul, atau yang sudah dalam
bentuk kemasan, karena sudah banyak vitamin – vitamin habbat yang dijual di
apotek dengan harga yang terjangkau. ;)
Sumber: